TEACH : TAKE HAND, TOUCH HEART, OPEN MIND

Rabu, 26 Oktober 2011

GURU PAHLAWAN TANPA TANDA JASA

guru, pahlawan tanpa tanda jasa, adalah … (1)

Engkau sabagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan pembangun insan cendekia

Mungkin ada yang melupakan bait lirik lagu di atas yang dahulu sering dikumandangkan di sekolah. Mungkin juga ada yang kurang tahu tentang perubahan kalimat terakhir lagu tersebut dari “Engkau patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa” menjadi “Engkau patriot pahlawan pembangun insan cendekia”. Perubahan lirik untuk memajukan mutu para pendidik ke arah profesionalitas, karena yang dibutuhkan sekarang selalin pengabdian juga profesionalisme.(http://edukasi.kompasiana.com, Rabu, 12 November 2009)

Merujuk kalimat “Guru sebagai pelita dalam kegelapan dan embun penyejuk dalam kehausan” pada bait diatas, berikut filosofi kepemimpinan masyarakat Jawa, Hasta Brata, yang sesungguhnya juga harus ada pada seorang guru. Guru, pahlawan tanpa tanda jasa atau pahlawan pembangun insan cendekia, adalah pemimpin bagi para anak didiknya, dengan sikap kepemimpinan pelita, embun, dan … .



1.  Bumi : Tetap dan tidak berubah-ubah
Bumi, wataknya ajeg, tegas, konstan, konsisten, dan apa adanya. Guru harus memiliki konsistensi terhadap apa yang telah dipilihnya untuk menjadi sebuah keputusan.
2.  Angin : Luwes tapi Kuat
Angin ringan bergerak ke mana saja, luwes tetapi kuat menjaga prinsip. Untuk mencapai tujuan banyak jalan yang bisa ditempuh dengan tidak membuat tujuan menjadi kabur. Guru harus terbuka, luwes, kreatif dan inovatif membuat terobosan dan experimen model, metode, teknik, dan pendekatan pembelajaran dengan tidak mengorbankan tujuan pembelajaran.
3.  Matahari : Adil dalam menghidupi
Matahari selalu memberi cahaya dan energi yang merata di seluruh permukaan bumi. Guru harus objektif, tidak cenderung kepada salah satu golongan diantara mereka dan tidak melebihkan seseorang atas yang lain, tidak ada unsur pribadi dalam mendidik dan membelajarkan, terlebih dalam melakukan penilaian kepada anak didiknya.
4.  Air : Sejuk menentramkan
Air menyejukkan dan melepas dahaga. Guru harus bisa penyelesaian masalah, menjadi penengah perselisihan anak didiknya. Keputusan-keputusan yang dihasilkan harus bersifat melindungi, diterima semua pihak.
5.  Bintang /Kartika : Mampu menjadi pengarah
Bintang adalah penunjuk arah yang indah, tidak berpindah sehingga menjadi pedoman arah dalam melangkah. Guru harus mampu menjadi panutan, memberi petunjuk, memberi nasehat dan bimbingan, menjadi tempat bertanya bagi anak didiknya.
6.  Bulan : Terang disaat gelap
Bulan memberi penerangan saat gelap dengan cahaya yang sejuk dan tidak menyilaukan. Guru memberi solusi terhadap pemahaman materi yang sulit, mengatasi kebingunan dan mengurai suasana pembelajaran yang rumit.
7.  Samudra : Luas dan mampu memuat apapun
Samudra luas, menjadi muara dari banyak aliran sungai. Guru harus bersifat lapang dada, sabar dalam menerima banyak masalah dari anak didik, menyikapi keanekaragaman dengan kasih sayang, memiliki pengertian dan menampung segala keluh kesah anak didik. Bahwa setiap kesalahan, kekesalan, ketidakmengertian dari anak didiknya adalah sesuatu yang semestinya dalam sebuah proses belajar. Dalam menciptakan kondisi belajar yang dibutuhkan anak didik, guru harus terbuka, menerima saran dan kritik dari anak didik.
8.  Api : Panas, membakar
Api bersifat membakar. Guru harus memiliki, ketegasan dan kewibawaan dalam mendoronganak didik untuk belajar, bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka. Ketegasan dan kewibawaan akan menjadikan seorang guru disegani dan bukan ditakuti oleh anak didiknya. Kewibawaan yang diperoleh atas tutur sapa, sikap dan kepribadiannya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar